5.26.2013

Pertemuan ke-13, Perilaku Konsumen

Perkuliahan  : Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan
Dosen          : Dr. Amril Muhammad, SE, M.Pd
Tempat        : Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Ilmu Pendidikan
Ruang          : 305
Waktu         : 13.30 - 15.30
Jurusan        : Manajemen Pendidikan

Pada minggu ini presentasi dilakukan dengan memaparkan materi di depan kelas, dan yang maju presentasi minggu ini adalah kelompok sebelas. Presentasi kali ini langsung di pimpin oleh bapak Amril selaku dosen matakuliah tersebut. Kelompok Sebelas terdiri dari Dedy Santoso, Dwi Sakti Nugroho, Qidham Permadi, dan Yudhi Ardiyanto. Pada persentasi kelompok sebelas Dedy Santoso tidak dapat hadir dikarenakan sedang ada acara.


PERILAKU KONSUMEN 


Perilaku konsumen adalah proses dan aktifitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan kenginan.

Faktor yang mepengaruhi perilaku konsumen
  1. Kebudayaan, perilaku konsumen yang dipelajari dari keluarga dan lingkungan. Perilaku konsumen ini memiliki kesamaan dalam keinginan, pengalaman hidup, keadaan, dan kesamaan dalam pendapat.
  2. Social, perilaku konsumen ini dipengaruhi oleh beberapa kelompok kecil, selain dari kelompok kecil juga terdapat dari kelurga yang memberikan pengaruh sangat besar. Jadi perilaku konsumen ini dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, keluarga, dan kelompok organisasi.
  3. Pribadi, perilaku konsumen ini dapat dipengaruhi dengan ekonomi dari konsumen tersebut, gaya hidup dari konsumen, usia, pekerjaan dan kepribadian yang dimiliki oleh konsumen tersebut.
  4. Psikologi, perilaku konsumen ini dapat dipengaruhi motivasi yang diberikan oleh orang lain, mempelajari dari konsumen lain, dan kepercayaan diri terhadap produk yang akan di beli .


Proses keputusan pembeli.

Konsumen harus mengenali masalah yang sedang di hadapi seperti baranng yang akan dia beli, apakah sesuai dengan keinginan memenuhi kebutuhan. Setelah mengenali masalah, konsumen lalu mencari informasi tentang produk yang akan dia beli. Selanjutnya konsumen akan mencari contoh atau mengambil pengalaman dari produk yang dia pernah beli apakah sudah baik atau kurang baik. Apabila informasi sudah terkumpul maka konsumen akan mebeli produk yang harus dia beli.

5.18.2013


Pertemuan ke-12, Kualitas Jasa

Perkuliahan  : Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan
Dosen          : Dr. Amril Muhammad, SE, M.Pd
Tempat        : Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Ilmu Pendidikan
Ruang          : 305
Waktu         : 13.30 - 15.30
Jurusan        : Manajemen Pendidikan

Pada minggu ini presentasi dilakukan dengan memaparkan materi di depan kelas, dan yang maju presentasi minggu ini adalah kelompok sepuluh. Presentasi kali ini langsung di pimpin oleh bapak Amril selaku dosen matakuliah tersebut. pada minggu ini bapak amril memberikan tugas yaitu membuat angket yang berhubungan dengan kualitas jasa. Kelompok Sepuluh terdiri dari Kiki Indriyani, Lensi Juni, Astri nurul, dan Ajeng Afiani.



KUALITAS JASA


Kualitas adalah sebuah kondisi yang harus dijaga dan ditingkatkan, yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan agar tetap eksis dalam persaingan penjualan. Jasa/layanan adalah semua kegiatan yang yang hasilnya bukan merupakan produk fisik, melainkan interaksi dengan konsumen yang langsung dirasakan oleh konsumen.

Kualitas jasa adalah sebuah kondisi yang harus  dijaga dan ditingkatkan oleh perusahaan dalam dengan cara memberikan pelayanan yang terbaik kepada para konsumen, dengan begitu konsumen akan merasakan secara langsung pelayanan yang diberikan berkualitas atau tidak.

Penilaian konsumen terhadap kualitas jasa meliputi moment of truth (kebenaran), presepsi konsumen, experience quality (berpengalaman), dan credence quality (kepercayaan). Kualitas jasa juga mempunya beberapa syarat yaitu komperehensif, universal, bebas, dan limited.

Dimensi kualitas jasa
  1. Reliability, kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan tepat dan cepat, sehingga konsumen merasa puas.
  2. Responsiveness, kesediaan dan kesiapan para karyawan untuk membatu para pelanggan dan menyampaikan jasa secara cepat.
  3. Assurance, pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat dipercaya kemampuan yang dimiliki oleh pelayan, dan para pelayan membuntikan janji yang sudah di but terhadap konsumen bukan hanya sekedar bicara saja.
  4. Empaty, para pelayan mampu melakukan hubungan komunikasi dengan baik dan memahami setiap kebutuhan atau keinginan pelanggan.
  5. Tangibles, kualitas jasa yang meliputi fisik atau berbentuk barang seperti, peralatan kantor dan bahan-bahan komunikasi perubahan.

Ada abeberapa model-model kualitas jasa yang dikemukakan oleh Parasuraman, Zeithaml,dan Berry yaitu:

Model I, kualitas jasa merupakan ukuran seberapa baik tingkat pelayanan yang disampaikan dan memberikan kualitas jasa yang sesuai atau seperti keinginan yang diharapkan pelanggan.
Model ini mengatakan terdapat 5 Gaps, yaitu:
GAPS 1: consumer expectation – management perception gap
GAPS 2: management perception – management quality specification gap
GAPS 3: service quality specification – service delivery gap
GAPS 4: service delivery – external commnunications gap
GAPS 5: expected service – perceived seruice gap.

Model II, keseluruhan yang berdasarkan persepsi konsumen terhadap masing-masing dimensi kualitas jasa tersebut.

Kualitas jasa mempunyai beberapa prinsip yaitu kepemimpinan, pendidikan, rencana, review, komunikasi, penghargaan dari pengakuan.

Biaya kualitas yaitu biaya yang terjadi atau mungkin akan terjadi sebagai akibat kualitas jasa yang buruk. Biaya kulitas jasa mempunyai dua kelompok yaitu: biaya kualitas jasa yang buruk dan biaya mempertahankan kualitas yang baik.

TQS (Total Quality Service) merupakan konsep perbaikan terus menerus dan berkesinambungan, sehingga organisasi atau perusahaan selalu menyiapkan lingkungan yang kondusif dalam mewujudkannya.

5.11.2013


Pertemuan ke-11, Promosi Jasa Pendidikan

Perkuliahan  : Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan
Dosen          : Dr. Amril Muhammad, SE, M.Pd
Tempat        : Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Ilmu Pendidikan
Ruang          : 305
Waktu         : 13.30 - 15.30
Jurusan        : Manajemen Pendidikan

Pada minggu ini presentasi dilakukan dengan membentuk kelompok-kelompok kecil yang disetiap kelompoknya terdapat satu orang yang mempresentasikan pembahan kelompok sembilan. Presentasi kali ini bapak Amril selaku dosen matakuliah tersebut tidak dapat hadir dikarenakan ada urusan, jadi perkuliahan kali ini tidak dapat dipimpin langsungoleh oleh beliau. Kelompok Sembilan terdiri dari Ayu, Ria Zulfiah, Nurma, dan Rahmawati.


Promosi Jasa Pendidikan


Promosi adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi konsumen secara langsung atau tidak langsung. Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan produk fisik (Philip Kotler).

Sasaran promosi jasa:
  1. Membangkitkan kesadaran, maksudnya adalah memberitahu kepada konsumen bahwa terdapat sebuah produk baru.
  2. Menunjukan perbedaan, maksudnya menjelaskan perbedaan satu produk dengan produk baru seperti kegunaaan dari produk baru tersebut.
  3. Mengkomunikasikan manfaat, menjelaskan manfaat yang didapat dari produk baru
  4. Membangun citra yang baik, dengan cara mempromosikan barang dengan baik maka produk atau perusahaan dapat membangun citra yang baik.
  5. Membujuk pelanggan, maksudnya mengajak pelanggan untuk membeli produk tersebut dengan kegunaan yang pasti menguntungkan.

Hasil penggunaan promosi dalam memasarkan jasa pendidikan dapat dilihat dari contoh yang sudah ada seperti di Universitas New York meningkatkan calon mahasiswa sebanyak 8% dan di Universitas Akron meningkatkan calon mahasiswa dan kepercayaan masyarakat.

Penggunaan alat atau media yang sering digunakan dalam promosi jasa pendidikan:
  1. Publikasi di surat kabar
  2. Publikasi di radio
  3. Memasang produk
  4. Brosur

Aspek-aspek yang mempengaruhi dalam marketing promosi jasa pendidikan:
  1. Dosen atau guru
  2. Perpustakaan
  3. Teknologi Pendidikan
  4. Kegiatan olahraga, kegiatan marching band dan tim-tim kesenian
  5. Advertising dan Publicity
  6. Alumni 

5.03.2013


Pertemuan ke-10, Kebijakan Harga

Perkuliahan  : Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan
Dosen          : Dr. Amril Muhammad, SE, M.Pd
Tempat        : Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Ilmu Pendidikan
Ruang          : 305
Waktu         : 13.30 - 15.30
Jurusan        : Manajemen Pendidikan

Pada minggu ini presentasi dilakukan seperti pertama kali pertemuan, yaitu dengan mempresentasikan di depan kelas. Presentasi kali ini langsung di pimpin oleh bapak Amril, minggu ini yang mempresentasikan adalah kelompok delapan. Kelompok delapan ini terdiri dari berta, roli, vivi, dan ria winda.


Kebijakan Harga

Sebelum mengetahaui pengertian kebijakan harga, terlebih dahulu mengetahui pengertian harga. Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang. Harga sangatlah penting dalam perekonomian dan dalam perusahaan. Tujuan penetapan harga ialah (1) mendapatkan laba maskimal; (2) mendapatkan pengembalian investasi yang di targetkan; (3) mencegah atau menguragi persaingan; dan (4) mempertahankan atau memperbaiki market share.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga
Faktor lingkungan internal
  1. Tujuan pemsaran perusahaan, tujuan pemasaran dapat berupa laba yang maksimal, mempertahankan kelangsungan hidup
  2. Strategi bauran pemasaran,  dalam menetukan harga sebaiknya dikoordinaskan lebih lanjut dengan elemen pemasaran
  3. Biaya, merupakan satu faktor yang sangat penting agar tidak mengalami kerugian
  4. Organisasi, dalam suatu organisasi di perlukan pendapat atau masukan dari anggota organisasi dalam penetapan harga

Faktor lingkungan eksternal
  1. Sifat dan permintaan pasar, memperhatikan dan memahami secara seksama sifat pasar dan permintaan terhadap produk yang dihasilkan.
  2. Persaingan, dapat dilihat dari persaingan yang ada di pasaran tersebut.

Selain fator yang ada di atas ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi yaitu, (1) kondisi ekonomi suatu Negara, (2) peraturan dan kebijakan dan (3) pemerintah dan aspek social lainnya.

Kebijakan harga adalah keputusan mengenai harga-harga yang akan diikuti untuk suatu jangka waktu tertentu. Ada faktor faktor yang mempengaruhi kebijakan harga yaitu (1) apa yang di tinjau, maksudnya adalah harga yang berada di pasaran harus kita tinjau supaya produk yang akan dikeluarkan sesuai dengan harga pasarannya; dan (2) penetrsi/penerobosan, maksudnya produk mampu menerobos pasaran tetapi dengan harga yang tidak terlalu membebankan konsumen.

Kebijakan harga dapat ditinjau dari tiga sudut yaitu (1) kebijakan harga produsen yaitu harga yang di berikan kepada konsumen tidak membuat para konsumen di rugikan atau di curangi oleh para produsen; (2) kebijakan harga wholesaler (grosir) yaitu, harga yang dilihat dari tempat pembeliannya, wilayah, dan kualitas dari suatu produk dengan harga yang sesuai dengan pasaran yang ada; dan (3) kebijakan harga retailer (agen) yaitu harga yang lebih terjangkau yang diberikan kepada konsumen dengan pembelian dengan jumalah banyak.


semoga materi ini bermanfaat ^_^